Pengertian
Penalaran
Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera yang
menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian.
Pengertian penalaran induktif
Penalaran induktif adalah suatu
penalaran yang berpangkal dari peristiwa khusus dan berakhir pada suatu
kesimpulan atau pengetahuan baru yang bersifat umum. Dalam hal ini
penalaran induktif merupakan kebalikan dari penalaran deduktif. Penalaran
induktif ini dalam melakukan penelitian tidak harus memliki konsep secara
canggih tetapi cukup mengamati lapangan dan dari pengamatan lapangan tersebut
dapat ditarik generalisasi dari suatu gejala.
Maksudnya adalah teori bukan merupakan persyaratan mutlak tetapi kecermatan
dalam menangkap gejala dan memahami gejala merupakan kunci untuk dapat mendeskripsikan
gejala dan melakukan generalisasi. Misalnya pada pengamatan atas kaca jika
dipanasi sampai 100 derajat celcius lalu dilebur kemudian dapat dibentuk menjadi
vas bunga atau barang lainnya.
Contoh penalaran
induktif : kelinci punya
hidung, kucing punya hidung, setiap hewan punya hidung. Penalaran induktif
membutuhkan banyak sampel untuk mempertinggi tingkat ketelitian premis yang
diangkat. Oleh karena itu penalaran induktif memerlukan pengumpulan data dan
statistik.
Perbedaan penalaran deduktif dan induktif :
Penalaran deduktif = memberlakukan prinsip-prinsip
umum untuk mencapai kesimpulan-kesimpulan yang spesifik.
Penalaran induktif = menguji informasi yang spesifik,
yang mungkin berupa banyak potongan informasi yang spesifik, untuk menarik
suatu kesimpulan umum.
Jenis – jenis penalaran induktif yaitu :
1. Generalisasi yaitu penalaran induktif dengan cara menarik
kesimpulan secara umum berdasarkan sejumlah data. Jumlah data atau peristiwa
khusus yang dikemukakan harus cukup dan dapat mewakili.
Contoh :
• Regina
adalah seorang pramugari, dia berbadan tinggi.
• Nadia adalah
seorang pramugari, dia berbadan tinggi.
Generalisasi : semua pramugari berbadan tinggi.
Macam – macam generalisasi :
A. Generalisasi sempurna yaitu generalisasi dimana
seluruh fenomena yang menjadi dasar penyimpulan penyelidikan. Contoh : sensus penduduk
B. Generalisasi tidak sempurna yaitu generalisasi
dimana kesimpulan diambil dari sebagian fenomena yang diselidiki diterapkan
juga untuk semua fenomena yang belum diselidiki. Generalisasi ini dapat
menghasilkan kebenaran bila melalui pengujian yang benar.
2. Analogi yaitu penalaran induktif dengan membandingkan dua hal
yang banyak persamaannya. Berdasarkan persamaan kedua hal tersebut, kita dapat
menarik suatu kesimpulan.
Contoh :
Evan adalah seorang altlet renang kebanggaan
Indonesia. Setiap hari ia selalu berlatih keras untuk meningkatkan kemampuan
berenangnya. Begitu pula Angel, ia merupakan seorang polisi wanita yang
memerlukan fisik yang kuat untuk menjalankan tugasnya sebagai aparat penegak
hukum. Keduanya membutuhkan mental dan fisik yang kuat untuk bertanding atau
mambantu masyarakat memberantas kejahatan. Oleh karena itu, untuk menjadi atlet
dan polisi harus memilki mental dan fisik yang kuat dengan cara selalu
berlatih.
3. Hubungan kausal yaitu penalaran yang diperoleh dari gejala–gejala
yang saling berhubungan.
Macam – macam hubungan kausal :
Sebab – Akibat. Sebab – akibat ini berpola A
menyebabkan B.
Akibat – Sebab. Akibat – sebab ini berpola A akibat dari B
Akibat – Akibat. Akibat – akibat merupakan penalaran yang
menyiratkan penyebabnya, Peristiwa akibat langsung disimpulkan pada akibat yang
lain.
Contoh:
Saat ini harga bahan kebutuhan pokok seperti beras,
daging dan lainnya melonjak tinggi. Kenaikan harga-harga tersebut mencapai dua sampai
tiga kali lipatnya dari harga semula menyebabkan beberapa usaha yang memakai
bahan pokok makanan gulung tikar dan sebagian yang lain menaikkan harga
dagangannya. Oleh karena itu, biaya hidup anak kost dan para perantau terutama
di kota-kota besar apalagi di Jakarta bertambah mahal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar