Dibawah ini akan saya ceritakan beberapa contoh pelanggaran etika di lingkungan sekitar yang saya amati selama 5 hari :
Rabu, 01-10-2014
Sepulang berbelanja sore hari kira-kira pukul 17.00 WIB di bus tujuan (sebut saja) Blok A-Blok B, saya dan mama saya berada di bangku berdua di barisan kedua dari pintu. Ada seorang cowo dewasa dengan ikat kepala yang di ikat melingkari kepalanya dan tatto yang tersebar di badannya, ia tidak mengamen ataupun berjualan barang di bus, ia hanya bertepuk-tepuk tangan sambil bilang (yang intinya) meminta uang untuk maka. Nah, dibangku barisan sebelah ada ibu dengan membawa 2 tas sambil menggendong bayinya dan ibu itu sedang kerepotan mendiamkan bayinya yang menangis terus. memang posisi 1 tas si ibu agak diluar pengawasan sehingga saya mendapati si cowo bertatto itu sedang mengorek-orek isi tas ibu itu, seketika saya meneriaki 'copet copet!' lalu cowo bertatto itu langsung kabur turun dari bus. Kata supirnya juga memang sering terjadi seperti itu disini, saya dan mama pun langsung mendekap tas dengan erat.
Sepulang berbelanja sore hari kira-kira pukul 17.00 WIB di bus tujuan (sebut saja) Blok A-Blok B, saya dan mama saya berada di bangku berdua di barisan kedua dari pintu. Ada seorang cowo dewasa dengan ikat kepala yang di ikat melingkari kepalanya dan tatto yang tersebar di badannya, ia tidak mengamen ataupun berjualan barang di bus, ia hanya bertepuk-tepuk tangan sambil bilang (yang intinya) meminta uang untuk maka. Nah, dibangku barisan sebelah ada ibu dengan membawa 2 tas sambil menggendong bayinya dan ibu itu sedang kerepotan mendiamkan bayinya yang menangis terus. memang posisi 1 tas si ibu agak diluar pengawasan sehingga saya mendapati si cowo bertatto itu sedang mengorek-orek isi tas ibu itu, seketika saya meneriaki 'copet copet!' lalu cowo bertatto itu langsung kabur turun dari bus. Kata supirnya juga memang sering terjadi seperti itu disini, saya dan mama pun langsung mendekap tas dengan erat.
Kamis, 02-10-2014
Pada malam hari sepulang saya brevet pajak pukul 20.30 WIB, karena perut lapar saya memutuskan ketempatmakan terdekat yang memang disana banyak pedagang berjualan makanan. Sesampainya disana sayaduduk lesehan di terpal lalu memesan makanan. Dan disana saya melihat tukang minuman membuang sampah ke bawah meja karena tidak ada tempat sampah jadi tercecer sampahnya. Belum lagi pembeli nya juga banyak yang mebuang tisu sembarangan.
Jumat, 03-10-2014
Di siang yang terik pukul 11.00 WIB saya sedang mengendarai motor dan melewati beberapa lampu merah untuk sampai tujuan pas di perempatan mall sebut saja si CC dari arah belakang saya mengebut dan otomatis menerobos lampu merah. Padahal detik lampu merah akan hijau 8 detik lagi gilirannya lewat. Karena hal itu membuat pengendara dari arah yang mendapat giliran lampu hijau dibuat kesal oleh kelakuan si CC.
Sabtu, 04-10-2014
Dalam perjalanan menuju ke kampus Gundarma j3 pukul 07.30 penumpang di motor depan saya sedang mengemil kuaci, dan dengan enak dan gampangnya dia membuang kulit kuaci nya ke jalan, udah gitu dia juga tidak memakai helm.
Minggu, 05-10-2014
Saya sedang di dalam mobil tujuan berkunjung ke rumah ua di Jakarta, lokasi di jalan raya. Saya melihat pengendara motor yang memang memakai helm tapi tidak SNI. Pengendara motor itu sedang mengemudikan motor sambil bertelvonan. Perbuatan seperti itu kan bisa menyebabkan kecelakaan lalu lintas bagi pengendara lainnya.
Seperti itulah pelanggaran etika yang saya temui. Semoga tidak di tiru karena perbuatan itu tidak baik.